Pertolongan Allah
Pertolongaan Allah Tiba dengan Rahmat-Nya....
sebuah kisah dari sesorang yang merindukan senantiasa hidupnya diridhai oleh Allah.....
Meski hari telah pagi, tapi sisa-sisa hawa dingin masih saja menggelayuti jasadku yang lemah ini, Rasanyaa haru tak menatap terangnya sinar matahari yang tertutup oleh milyaran molekul kabut. Tenda yang tersiram guyuran air menuntut untuk angkat kaki. Akhirnya kupilih untuk rehat di mushola, ku cari kesejukan dengan harap rahmat-Nya di balik kenikmatan tak terhingga yang terjadi pada fisikku.
Tapi..... Entah mengapa kekecewaan ini timbul, meski secara batin mudah aku maafkan atas kelalaian manusia yang lemah di mata Tuhan. Sebenanya, kejadian itu hal yang aman-aman saja bagiku, karena ku yakin Allah menjagaku dengan karunia dan rahmat-Nya. Di saat ku yakin pasti pertolongan Allah tiba diiringi dengan lantunan suci surat Al-Fath yang kubaca di bilik pintu mushala (meski sebagian dari kami mengira aku tertidur), aku tadabburi gemercik mata air dari pegunungan Lawu (sekipan camp), aku merenung dan teringat akan pertolongan Allah atas kemenangan Rasulullah pada peristiwa Fathu Makkah.
Pertolongaan Allah datang melalui saang penjual makanan yang memberitahu salah satu kelompok kami di sebuah villa bawah, bahwa masih ada satu jasad dan ruh yang tertinggal di dalam sebuah musholla... Ya, itulah aku.... Di samping itu, ada seorang penjaga kios itu merasa panik atas kondisiku, sehingga mempersilakanku untuk rehat di depan kios mungilnya. Banyak mahasiswa di sana sedang rehat pula, lelaki maupun perempuan... mengajakku berceloteh akrab...
Doa dan Tawakkal mengiringi kondisiku saat itu. Dengan sisa uaang saku yaang tinggal 5rb, mungkin tidak ada nilanyaa untuk membutuhkan sesuaatu yang lebih besar nominalnya,,,, tapi tawakkal dan keyakinan itu bahkan lebih dari sekedar nominal, membawaku menuju untuk belajar bersabar, dan mengaambil ibroh dari semua itu, bahwa di dalam sebuah organisasi hendaknya agar tidak memisahkan diri...dan yang lebih utama begitu pentingnya sebuah koordinasi, baik dari pemimpin maupun anggota. Setidaknya dengan melihat kondisi perindividu masing-masing. Karena mau tidak mau, seseorang akan dimintai suatu pertanggungjawaban di akhirat kelak, dan bukan hanya sebatas selembaran laporan pertanggungjawaban yang tak jarang memberikan bukti-bukti dusta.
Dengan izin Allah, aku bisa pulang dengan selamat.......
Komentar